Jumat, Juli 10, 2009

Riwayat orgasme wanita dapat disimpulkan dari caranya berjalan.


Sebuah studi baru menemukan bahwa para sexologists dapat mengambil kesimpulan riwayat orgasme vaginal dari seorang wanita dengan mengamati cara dia berjalan. Studi ini dipublikasikan dalam The Journal of Sexual Medicine.

Dipimpin oleh Stuart Brody dari Universitas barat dari Skotlandia dalam kerjasama dengan rekan di Belgia. Studi ini melibatkan 16 mahasiswa perempuan Belgia. Subyek diminta menyelesaikan kuesioner pada perilaku seksual dan kemudian direkam dengan video dari kejauhan sambil berjalan-jalan di tempat umum. Hasil rekaman kemudian dianalisa dan dinilai oleh dua orang profesor seksologi dan dua asisten terlatih dalam penelitian fungsional sexologi-pendekatan seksologi, yang tidak menyadari riwayat orgasme perempuan.

Hasilnya menunjukkan bahwa rata rata seksologis terlatih mampu mengambil kesimpulan dengan tepat vaginal orgasm dengan memperhatikan cara perempuan berjalan dari 80% waktunya.

Analisa lebih lanjut menunjukkan bahwa jumlah langkah panjang dan rotasi tulang belakang lebih banyak bagi perempuan yang ‘vaginally orgasmic’. "Hal ini mencerminkan arus energy yang bebas, dan terbuka dari kaki melalui panggul ke tulang belakang," catatan penulis.

Ada beberapa penjelasan masuk akal untuk hasil yang ditunjukkan oleh kajian ini. Satu kemungkinannya adalah bahwa fitur anatomis seorang wanita dapat mempengaruhi besar kecilnya kecenderungan untuk mengalami vaginal orgasm. Menurut Brody, "Otot panggul yang terhalang, yang mungkin terkait dengan melemahnya psychosexual, keduanya dapat merusak respon orgasme vaginal dan cara berjalan." Selain itu, perempuan dengan vaginally orgasmic merasa lebih percaya diri dalam hal seksualitas mereka, yang mungkin akan tercermin dalam gaya berjalan mereka. "Rasa percaya diri yang demikian mungkin juga berkaitan dengan hubungan yang dimiliki seorang perempuan, memberikan penemuan bahwa orgasme penile-vaginal dikaitkan dengan indikasi kualitas hubungan yang lebih baik," pernyataan penulis. Penelitian telah menhubungkan orgasme vaginal ke arah kesehatan mental yang lebih baik.

Studi ini memberi dukungan untuk beberapa asumsi akan hubungan antara blok otot dan fungsi seksual, menurut penulis. Mereka menyimpulkan bahwa hal ini mungkin memberi kredibilitas kepada gagasan dalam memasukkan pelatihan dalam pola gerakan, bernapas dan otot menjadi terapi terhadap disfungsi seksual.

"Perempuan dengan disfungsi orgasmic harus dirawat dalam sikap multi-disiplin" kata Irwin Goldstein, kepala editor dari The Journal of Sexual Medicine. "Meskipun kecil, studi ini menyoroti potensi terapi multiple seperti terapi seni ekspresif yang menggabungkan gerakan dan terapi fisik yang berfokus pada lantai panggul. "


Baca juga:
Sepatu hak tinggi bisa bikin payudara turun?
Seks harian baik bagi sperma
Biar Sperma Sehat
Bolehkah keramas saat menstruasi?





Sumber: Sep 7, 2008


Share on Facebook

2 comments:

Anonim,  11 Juli 2009 pukul 17.46  

Waahh...jadi punya ide nich...

Potlot,  11 Juli 2009 pukul 18.33  

Coba dari dulu tahu yang kayak gini....

Posting Komentar

LINK EXCHANGE

Untuk tukar link, copy kode di bawah kemudian masukan di blog anda, dan harap tinggalkan pesan di chatbox.


Something to share
Page Rank Checker Button

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP